Pengalaman Seleksi CPNS 2018 Part I (SKD)
Seleksi CPNS 2018 (SKD)
Seperti yang diketahui, pada
tahun 2018 lalu dilakukan seleksi CPNS 2018 serentak di seluruh Indonesia, baik
untuk mengisi formasi di Kementerian, Lembaga, maupun Pemprov/Pemkab. Menurut
BKN, pelaksanaan Seleksi CPNS 2018 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah,
yaitu sebanyak 238.000 formasi. Formasi tersebut didominasi oleh tenaga
pengajar dan tenaga medis. Dari 238.000 formasi tersebut, terbagi menjadi 2
jenis formasi, yaitu formasi umum dan khusus (Putra/i Papua, Lulusan Terbaik
aka Cumlaude, dan Disabilitas).
Pada
umumnya, seleksi CPNS terdiri dari 2 tahap yaitu Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Setelah sebelumnya dilakukan proses
administrasi dan dinyatakan lolos, maka pelamar akan dijadwalkan untuk
mengikuti SKD. SKD merupakan tes pertama dimana pelamar akan diberikan 100 soal
dan diberi waktu 90 menit untuk mengerjakan dengan metode Computer Assisted
Test (CAT). CAT ini mirip-mirip dengan CBT (Computer Based Test) seperti saat
UNBK siswa/i SMA. Kalau angkatan saya sih dulu belum menerapkan metode ini hehe
tapi mudah digunakan kok, semua petunjuknya jelas dan petugas BKN yang
mengawasi pun sangat membantu.
Soal
yang diujikan dalam SKD terdiri dari 3 sub tes, yaitu Tes Wawasan Kebangsaan
(TWK) sebanyak 35 soal, Tes Intelegensia Umum (TIU) 30 soal, dan Tes
Karakteristik Pribadi (TKP) 35 soal. TWK sesuai namanya berisi soal tentang
sejarah Indonesia, Pancasila, dll. Intinya pelajaran sejarah dan PKN jaman di
sekolah dulu deh 😆. Untuk TIU, soalnya berkutat tentang matematika, silogisme,
dan analisis. Kalau kamu pernah ikut SBMPTN atau ikut seleksi PTN lainnya, soal
TIU semacam TPA dengan sedikit sentuhan matematika dasar. Pada TWK dan TIU,
jika jawaban benar akan memperoleh skor 5, namun jika salah maka 0. Maka dari
itu diwajibkan untuk mengisi semua pertanyaan walaupun kita ga tahu jawabannya,
tebak-tebak aja toh ga ada sistem minus. Sedangkan TKP, merupakan soal-soal
yang ditujukan untuk mengetahui karakter kamu, apakah sesuai dengan
prinsip-prinsip sebagai pelayan masyarakat (PNS) atau tidak. Pada TKP, terdapat 5 pilihan jawaban dimana ada yang
bernilai 1-5 tergantung jawaban kamu. Semakin besar skor yang kamu dapatkan,
maka hal tsb nunjukin kalau kamu sudah berkarakter pelayan publik bgt hehehe.
Terdapat
passing grade (PG) yang harus dilalui untuk dapat masuk dalam pemeringkatan
tahap selanjutnya. Passing grade ini awalnya hanya berdasarkan Permenpan No 37 Tahun 2018 tentang Nilai
Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar, yaitu TWK minimal skor 75, TIU
minimal skor 80, dan TKP 143 untuk formasi Umum (untuk formasi khusus silahkan
cek gambar di bawah ya). Namun karena pada seleksi 2018 ini banyak sekali yang
tidak lulus PG, khususnya bagian TKP, maka dikeluarkan Permenpan No 61 Tahun 2018 tentang Optimalisasi Pemenuhan
Kebutuhan/Formasi Pegawai Negeri Sipil dalam Seleksi CPNS Tahun 2018. Isi
dari Permenpan No 61 menyebutkan mengenai nilai kumulatif minimum yang dapat
lolos untuk perangkingan peserta SKB kelompok 2, yaitu 255 untuk formasi umum. Coba
baca di portal berita deh betapa hebohnya seleksi CPNS 2018 kemarin, banyak
protes dari para pelamar apalagi yang cuma kurang 1 atau 2 poin dari PG. Emang
sih, kalau lihat hasil SKD mungkin ada banyak daerah yang hanya akan punya beberapa
% CPNS dari formasi yang dibuka , padahal APBN udah banyak banget dipakai. Di akun
Instagram, Twitter, dan Facebook BKN banyak sekali komentar-komentar yang
menurut saya parah banget dari para pelamar yang tidak lulus PG, padahal soal
SKD dikeluarkan oleh Kemendikbud bukan BKN. Alangkah baiknya kita sebagai
generasi penerus bangsa ini menunjukkan intelektual kita melalui ketikan jemari
kita di media sosial. Bukan berarti saya tidak respect dengan yang tidak lulus
PG, tapi kiranya kita biasakan menyampaikan pendapat dan masukan dengan
bijaksana😊
Nilai Ambang Batas
(PG) SKD CPNS Berdasarkan Permenpan No 37 Tahun 2018
Sumber: Instagram
BKN
Lanjut ke pembahasan. Setelah
selesai SKD, kita langsung dapat mengetahui skor kita yang ditampilkan di layar
monitor di luar ruangan. Skor ini ditampilkan secara live loh, jadi orang yang
sedang ada di luar ruangan dan melihat monitor tersebut dapat tahu kita udah
dapat skor berapa. Jika peserta sesi tersebut sudah selesai semua, biasanya
nilai akan dicetak dan ditempel di ruang tunggu/lobby. Jika nilai mu memenuhi PG
Permenpan No 37 Tahun 2018, maka kamu tinggal berdoa dan menunggu pengumuman
pemeringkatan. Jika nilai mu memenuhi PG namun berdasarkan PP No 61 Tahun 2018,
maka berdoalah juga supaya masih ada harapan hehehe (P.s : hal ini berlaku jika
Permenpan tsb masih digunakan pada tahun2 berikutnya ya). Jika tidak memenuhi
kedua peraturan tsb, maka kamu sudah tidak dapat melanjutkan langkah mu.
Jadi, semua pelamar dalam suatu formasi akan
dirangking berdasarkan nilai total, nah yang dinyatakan lolos ke tahap SKB
adalah sejumlah 3x dari formasi yang dibuka. Contoh: formasi A pada Kementerian
B dibutuhkan 1 orang, maka yang akan maju ke tahap SKB adalah 3 orang yang
memiliki rangking tertinggi. Kalau yang dibutuhkan 3, maka yang akan maju ke
tahap SKB adalah 9 orang. Nah pengisian alokasi formasi diprioritaskan untuk
pelamar yang memenuhi PG menurut Permenpan No 37, namun jika terdapat
kekosongan dari alokasi formasi maka akan diisi oleh pelamar yang memenuhi
Permenpan No 61 dengan maksimal 3x alokasi formasi tsb.
Contoh 1:
untuk formasi A pada Kementerian B dibutuhkan 1 orang, dan tidak ada pelamar
yang memenuhi Permenpan No 37, maka pelamar yang memenuhi Permenpan No 61 akan
mengisinya sebanyak 3 orang. Contoh 2: jika yang dibutuhkan 3 orang, dan
terdapat 1 pelamar yang memenuhi Permenpan No 37 lalu ada pelamar yang memenuhi
Permenpan No 61, maka peserta SKB adalah sebanyak 1 orang tersebut beserta 6
orang yang memenuhi Permenpan No 61 (Total jadi 7 orang). Jadi, formasi
tersebut diisi dulu satu per satu oleh yang lulus berdasarkan Permenpan No 37,
kalau tidak cukup dan ada yang kosong baru diisi oleh yang lulus berdasarkan
Permenpan No 61 sebanyak 3x alokasi formasi. Rumit dimengerti? Coba baca lebih
rinci di file Permenpan No 61 hehe.
Tips & Trick Memilih Formasi
Karena
saya merupakan Sarjana Teknik, maka contoh yang akan saya berikan menurut
konteks saya. Jika kamu memang berniat memilih formasi di K/L/ yang major di
jurusan mu dan kamu memang berniat berkutat di bidang tsb dan siap menerima apa
pun hasilnya, seperti contohnya kamu lulusan teknik sipil dan memang passionate
murni di konstruksi dsb, maka daftar di Kementerian PUPR, silahkan saja 😊
Tips ini saya berikan bagi kamu yang mungkin ingin memilih suatu formasi yang
berkutat dibidang jurusannya namun agak nyerempet bidang lain dan bagi kamu
yang belum tahu mau lamar formasi apa yang penting sesuai jurusan pendidikan
hehehe. Sebagai contoh, bagi kamu lulusan Teknik Sipil dan berniat di bidang
investasi ataupun keuangan, kamu bisa melamar formasi di Kementerian Keuangan
atau Kementerian PPN/Bappenas. Ada beberapa formasi pada kementerian tsb bagi
lulusan teknik sipil (dan coba cari lagi di K/L/instansi lain, saya ga hapal
semua, tapi pasti ada). Lalu, pilihlah formasi yang mensyaratkan pelamar
berlatarbelakang 1 jurusan saja, yaitu teknik sipil. Semakin banyak jurusan
yang diterima dalam formasi tersebut, akan semakin banyak pelamarnya, sehingga
sainganmu semakin banyak. Selain berdoa dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya,
tentu strategi juga diperlukan, bukan? 😊 Nah biasanya, formasi yang tidak major
seperti itulah yang berpeluang besar lolos. Karena tentunya pelamar lain dengan
latar belakang pendidikan yang sama dengan mu fokus di instansi yang major di
bidang tsb.
Namun, hal yang terpenting adalah
kamu memang berkomitmen untuk menjadi abdi negara. Jangan asal daftar karena
iming-iming kenikmatan yang akan diperoleh jika menjadi PNS/ASN. Percayalah,
akan menjadi sia-sia hidup mu jika bekerja hanya untuk kenikmatan duniawi
*tsaah
Tips & Trick Persiapan SKD
Pasang Target Nilai
Nah, jika
formasi yang akan kamu lamar sudah pernah dibuka pada seleksi tahun lalu, coba
cek nilai SKD para pelamar tahun lalu. Lihat berapa nilai tertingginya dan
jadikan nilai tersebut sebagai nilai minimal mu selama latihan. Kemudian pasang
target nilai diatas nilai tersebut sebesar mungkin hahahha. Serius! Saya dulu
pasang target nilai minimal 400 looh.
Ketahui & Kuasai Materi Ujian
Biasanya BKN akan menerbitkan kisi-kisi materi ujian per sub tes (TWK, TIU, TKP), namun pada seleksi kemarin, kisi-kisi dikeluarkan setelah pengumuman seleksi administrasi, jadi waktu persiapannya tentu mepet. Nah maka dari itu penting sekali membaca semua materi yang umumnya keluar pada tahun-tahun lalu, sehingga ketika kisi-kisi dari BKN diterbitkan, kamu tinggal perdalam saja.
Materi TWK
Materi TIU
Materi TKP
Sumber: Instagram
BKN
TWK
- Hapalkan UUD jadi hal yang wajib. Tentu bukan tiap kalimat persis, namun cukup garis besar dari tiap pasal dan ayat. Pasal mana yang berbicara tentang presiden, mana yang tentang pendidikan, dll. Bikin mind map akan sangat membantu. Nah sering kali saya cuma hapalin nomor pasal atau ayat dan mengingat isinya jika lihat opsi apa dalam pilihan ganda. Nah jangan seperti itu yah! Karena kadang yang ditanya isi tsb terdapat dalam pasal atau ayat berapa (dibalik). Maka dari itu harus benar-benar kuasai, jangan baca sekali lewat dan udah merasa hapal.
- Butir-butir Pancasila, sejarah terbentuknya, kedudukan Pancasila, Pancasila sbg paradigma pembangunan.
- Sejarah perang sebelum kemerdekaan sampai setelah kemerdekaan (mempertahankan kemerdekaan), persiapan kemerdekaan, perjanjian-perjanjian setelah kemerdekaan, organisai-organisasi yang berkembang di Indonesia (yang baik maupun yang berontak)
- Perkembangan ideologi/masa pemerintahan di Indonesia
TIU
- Latihan deret aritmatika
- Pelajari sinonim dan antonim, khususnya kata yang jarang dipakai sehari-hari
- Logika, Analisis, dan Spasial
TKP
Untuk
TKP sebetulnya butuh kejujuran sesuai karakter pribadimu. Maksudnya, apa yang
akan kamu lakukan sesuai situasi yang disajikan dalam soal tersebut, isilah apa
adanya. Namun kadang apa yang kita anggap baik belum tentu baik bagi orang lain
kan, maka dari itu tips untuk menjawab soal ini adalah perhatikan apa yang
diminta dalam kalimat pada soal, lalu pikirkan apa yang harus dilakukan seorang
pelayan publik/PNS dalam hal tersebut.
Latihan
Latihan merupakan hal yang sangat penting. Kalau saya sih kemarin paling banyak latihan di TIU dan TKP. Kenapa TWK nggak? Karena menurut saya TWK itu materi yang sudah jelas, jadi kalau kita udah hapal, maka tinggal jawab aja, ga perlu mikir. Maka dari itu tips ke2 diatas penting bgt, yaitu menguasai materi ⇒ baca!
Saya banyak belajar materi dari video di channel youtube Belajar TKD. Setelah saya nonton, saya catat dan cari lagi hal-hal yang berkaitan atau yang saya rasa dalam video tsb masih kulit-kulitnya doang. Lalu saya beli buku latihan soal. Menurut saya setelah melalui SKD, yaah kayaknya beli buku ga segitu urgent deh, apalagi harganya mahal haha. Saya beli buku harganya 190an ribu dan ketika ngobrol2 sama teman lain yang beli buku juga, isinya sama persis padahal cover, dan penulisnya beda loh! Nah loh kan bingung kok bisa begitu hehhe, jadi saya pikir sepertinya semua buku latihan soal yang ada di toko buku isinya sama aja. Baca materi dari buku sejarah dan PKN anak smp sma yang ada gratis di website BSE juga udah cukup.
Buku
yang saya beli, harganya hampir 200rb loh di Gramed. Salah satu yang paling
mahal 😆
Sumber: Bukalapak
Lain lagi
kalau teman-teman saya. Ada yang membeli e-book berisi kumpulan soal-soal.
Selain praktis dibawa kemana-mana, bisa patungan juga sama teman-teman biar
lebih murah hehe. Namun penting untuk cari tahu kualitas isi e-book tersebut
serta apa latar belakang tim penulisnya. Ada pula yang belajar dari soal-soal
ujiannya anak STAN, karena materi ujiannya emang mirip-mirip sih.
Prioritas Materi & Latihan
Nah ini
berlaku bagi kamu yang merasa waktu untuk persiapan kurang dan ga pengen
terlalu banyak baca semua materi (berlaku untuk sub tes TWK yah yg materinya
bejibuuuuun itu). Jadi tentukan materi mana yang akan kamu prioritaskan untuk
dikuasai dan gunakan insting mu, materi mana yang paling banyak keluar dalam
soal hahaha. Contohnya materi kerajaan2 di Indonesia, karena menurut saya pada
saat itu ga akan keluar banyak, maka saya cuma baca sekali aja timeline/garis
besarnya, setelah itu bye, saya ga baca lagi XD . Saya paling banyak pelajari
tentang perang sebelum dan setelah kemerdekaan, perjanjian2, perkembangan
ideologi/pemerintahan di Indonesia, dan tentang Pancasila. Saya pelajari detail
banget untuk bidang ini karena saya yakin bidang ini akan paling banyak keluar.
Namun balik lagi ke sifat kalian masing-masing delam belajar nyamannya gimana,
apa yang works on me belum tentu gitu juga ke kalian 😊
Intinya ini
semua butuh persiapan yang serius. Jangan salahkan pemerintah ketika kamu
mengalami kegagalan nantinya karena tidak mempersiapkan diri sebaik-baiknya yah
😊 Berikut saya
sertakan link berisi buku sejarah BSE dan kumpulan materi yang saya gunakan untuk belajar. Semoga membantu teman-teman semua.
Hal penting lainnya!
- Jika udah mendekati pembukaan pendaftaran Seleksi CPNS, sering kali banyak orang yang menyebarkan jarkoman mengenai syarat dan dokumen yang dibutuhkan, termasuk SKCK dan Surat Keterangan Sehat Jasmani, Rohani, serta Bebas Narkoba. Nah, lebih baik kamu fokus dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian daripada menyiapkan berkas yang informasinya belum resmi dari instansi (tiap instansi juga kadang beda-beda dokumen yang dibutuhkan). Akan sia-sia jadinya bila dokumen yang sudah kamu persiapkan, ternyata tidak dibutuhkan pada tahap administrasi namun saat sudah lulus tahap akhir, dan kamu amit-amitnya tidak lulus tahap SKD. Dan pula banyak instansi yang mensyaratkan SKCK dan Surat Keterangan Sehat tersebut dikeluarkan pada tanggal setelah pengumuman akhir dari instansi tsb diterbitkan. Jadi fokus persiapkan diri menghadapi SKD dan jangan mudah percaya dengan berita atau jarkoman yang tidak berdasar yaw.
- Jika sudah dinyatakan lulus tahap administrasi dan sudah dapat jadwal tes, siapkan kemeja putih polos mu dan celana/rok hitam polos serta sepatu formal hitam polos. Cari tahu lokasi dan rute menuju lokasi ujian serta transportasi dari dan menuju tempat tsb.
- Tidur yang cukup, bawa air putih, dan datang lebih awal. Intinya buat dirimu senyaman mungkin biar bawaannya santai 😊 kalau saya sih dari pagi udah ga belajar lagi, bahkan ketika sampai lokasi ujian dan melihat banyak peserta ujian lainnya masih belajar, saya tetap kalem aja duduk hahaha. Jadi pas menghadap monitor saat ujian mulai fresh gitu bawaannya.
- Saat ujian, langsung jawab pertanyaan yang saat kamu baca langsung kamu ketahui, yang ga perlu lagi mikir mengingat-ingat apa jawabannya, kalau ga tahu jawabannya langsung lewati. Nah biasanya urutannya tuh no 1-35 soal TWK, 36- 65 soal TIU, dan 66-100 soal TKP. Saran saya, kerjakan soal TWK yang kamu bisa terlebih dahulu, lalu langsung lompat ke soal TKP, yaitu no 66 dan seterusnya. Kenapa begitu? Karena kalimat soal dan pilihannya panjang-panjang, jadi butuh konsen tinggi, dan biasanya kita tuh konsen kalau di waktu-waktu awal (ya ga sih?!), selain itu karena apapun jawaban kita pasti akan dapat poin dan PG TKP sangat tinggi. Setelah selesai TKP, baru kerjain TIU, dan jika TIU sudah, kerjakan yang tadi di lewati. Pada sisi kanan monitor akan ketahuan nomor berapa yang belum diisi, pokoknya CAT ini memudahkan peserta banget deh. Panitia juga menyediakan 1 lembar kertas buram dan pensil untuk kita gunakan menghitung pada TIU.
Sekian sharing
pengalaman saya, nah untuk next part akan membahas Seleksi Kompetensi Bidang
(SKB), dan saya akan bahas sesuai yang berlaku di Instansi yang saya lamar,
yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas. Setiap
instansi biasanya berbeda-beda tahap SKB nya, so silahkan cari informasi lain
ya untuk instansi yang berbeda dengan saya. Kalau ada yang kurang atau salah
dalam menjelaskan atau dalam penggunaan bahasa mohon dimaafkan.
Silahkan
tinggalkan jejak teman-teman sekalian melalui kolom komentar ya hehehe. Sekian 😊
mbak dulu belajarnya berapa bulan ???
BalasHapus