Pengalaman Seleksi CPNS BAPPENAS 2018 Part II (SKB I : TPA BAPPENAS)
SKB Tahap I : TPA BAPPENAS
Melanjutkan tulisan sebelumnya mengenai Pengalaman Seleksi CPNS 2018 Part I (SKD) , tulisan ini akan membahas tahap selanjutnya yang saya alami. Saya melamar formasi Perencana Ahli Pertama di Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN) atau yang akrab dikenal sebagai Bappenas. Bappenas menerapkan 3 tahap dalam Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), dimana masing-masing tahap menerapkan sistem gugur. Rincian tahapan serta persentasenya dapat kamu lihat pada gambar dibawah.
Persentase Tahapan Seleksi CPNS Bappenas 2018
Sumber: Bappenas
Kali ini saya akan bahas tahap TPA. Saya akan bahas tahap selanjutnya setelah ini ya (nanti kepanjangan 😊 )
Tes Potensi Akademik (TPA)
TPA yang dilakukan pada tahap ini mengadopsi sistem TPA OTO Bappenas, yaitu layanan Tes Potensi Akademik oleh Unit Usaha Otonom Penyelenggara Tes (UUO PT) yang bekerjasama dengan PT Bina Cipta Seleksindo. Hasil TPA nantinya dituangkan dalam sebuah sertifikat yang memuat skor hasil TPA peserta dan nantinya dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, salah satunya sebagai dokumen persyaratan mendaftar S-2.
Sebelumnya saya tidak pernah mendengar tentang TPA OTO Bappenas, dan saya mengira bahwa TPA tersebut akan mirip-mirip dengan TPA pada SBMPTN dahulu. Syukurlah saya berinisiatif mencari di internet mengenai TPA pada tahap seleksi CPNS tahun sebelumnya, dan lumayan kaget ketika tahu TPA ini level-nya jauh beda dengan TPA SBMPTN, bahkan terkenal sangat sulit. Sejak tahu tingkat kesulitannya begitu, saya langsung tancap gas mencari buku persiapan Tes OTO Bappenas yang katanya banyak di toko buku. Selain itu, saya juga mencari materi-materi pendukung lainnya di internet.
FYI, tahap TPA ini bener-bener banyak menggugurkan peserta. Dari 354 peserta, hanya 69 orang yang lulus skor minimum!. Makanya ga heran formasi yang terisi di CPNS Bappenas 2018 ini hanya 55 dari 159 formasi yang dibuka. So, persiapkan dengan baik dirimu menghadapi TPA, salah satunya dengan baca tulisan saya ini hohoho.
Jadi, sesusah apa sih emang TPA OTO Bappenas itu?
Jadi kita akan ujian dalam waktu 3 jam untuk 250 soal. Tes ini terbagi jadi 3 sub tes dengan masing-masing durasi mengerjakan 1 jam; verbal (90 soal), numerik (90 soal), dan logika & figural (70 soal). Soal ketiga sub tes tersebut ada dalam 1 buku, tapi terpisah jadi 3 bagian dengan warna yang berbeda-beda. Nah, tiap subtes hanya boleh dikerjakan pada waktu yang sudah ditetapkan. Jadi jika kita udah sampai di sub tes selanjutnya, kita ga boleh buka halaman sub tes sebelumnya untuk jawabin lagi, walau kamu punya sisa waktu di sub tes selanjutnya. Disini dituntut kejujuran kita, dan ada pengawas nya juga yang akan mengawasi peserta per baris.
Verbal; tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, tes pengelompokan kata, tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), dan tes logika cerita.
Numerikal; tes aritmetik (hitungan), tes deret angka, tes deret huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita.
Logika & Figural; tes logika diagram dan kalimat silogisme
Nah, jujur saya sudah persiapan dengan baik, khususnya untuk sub tes numerikal dan logika & figural. Semua jenis soal sudah saya latih dan saya bisa katakan yakin 90%. Tapi memang untuk sub tes verbal agak ga yakin karena kan banyak banget ya kata-kata asing yang ga dipakai sehari-hari. Dengan minimal skor 565 untuk dapat lolos ke tahap selanjutnya, saya pasang target minimal skor 650 (skor TPA OTO Bappenas dalam range 200-800). Skor TPA yang digunakan untuk kuliah di dalam negeri setahu saya minimal 500, sedangkan 565 untuk kuliah luar negeri. Maka dari itulah Bappenas menyertakan TPA sebagai SKB, para CPNS yang lolos nantinya diharapkan harus studi lanjut di luar negeri (menurut kata sambutan panitia sebelum TPA dilakukan).
Hari H TPA
Kita tes di ruangan menggunakan kursi lipat bermeja putih seperti di ruang kuliah pada umumnya. Bayangkan betapa pegalnya leher semua peserta setelah 3 jam tes! XD . Setelah tes tuh semua orang yang yang ngobrol sama saya merasa pusing dan tampangnya udah lecek banget deh, begitu pun saya. Udah bisa memperkirakan kan gmn tesnya? Hahaha. Saya akan ceritakan apa yang saya alami.
Tes yang katanya dimulai pukul 08.30 jadi ngaret buangetsssss. Kalau tidak salah mulai pukul 09.15. Bukan apa, saya sih takutnya udah keburu laper jadi ga fokus, karena saya cuma sarapan 1 bakpau yang kecil (soalnya takut sakit perut karena jarang sarapan). Yaudah mulai deh tes dengan kata sambutan dari panitia dan penjelasan sebelumnya, dan kita dipersilahkan ke toilet semua, karena selama tes ga boleh keluar.
Tes dimulai, sesuai urutan, yang pertama dikerjakan adalah tes verbal. Saya benar-benar nge-blank dan mau nangis pas tes ini, karena soal sinonim, anatonim, padanan kata-nya susah beneeeeer. Kata-kata yang saya ga tahu apa artinya atau kata yang saya ga tahu apa antonimnya, terus pilihan jawabannya tuh ga bisa tereliminasi gitu loh, ga ada hint apa-apa dari pilihan ganda-nya. Yang paling sebal adalah saya terus berkutat di bagian ini (sinonim, padanan kata, antonim, mungkin semuanya sekitar 45 atau 60 soal dari 90 soal). Saya ga rela ngosongin ini semua, dan ini bikin saya ga maksimal di bagian paragraf/kalimat. Tahu kan apa yang terjadi? Jadinya malah semua ga maksimal T.T , mungkin saya Cuma isi 40an soal deh hahaha itupun udah banyak yang nebak-nebak. Pengaturan waktu saya juga disini ga bagus, terus saya pakai penggaris yang buat bulat-bulatin ljk, ini malah bikin tambah lama juga. Ah, kalau ngingat kejadian ini rasanya ngerasa bodoh banget banget!.
Setelah 1 jam, panitia umumin lewat mic, dan peserta wajib move on ke sub tes selanjutnya, yaitu numerikal. Di awal, saya yang meratapi pekerjaan saya di sub tes sebelumnya dan ga rela liat ljk kosong banget, saya isilah ljk tsb dengan ASAL! Iya, benar-benar ngasal haha soalnya ga dibolehin kan buka lagi tapi ga dilarang juga isi ljk bagian sebelumnya, jadi saya isi aja sesuka saya. Mana bagian yang ga ada jawaban A, saya isi A. Mana yana bagiannya dominan jawaban kiri (A dan B), saya isilah bagian kanan. Tapi itupun dari 90 soal ga sempat isi ngasal semua, karena harus kerjain juga kan bagian numerikalnya.
Nah kalau numerikal cukup sesuai dengan apa yang saya siapkan selama ini. Nggak ada komen khusus, hanya saja karena lumayan banyak waktu yang kepakai buat mengkhawatirkan sub tes verbal dan ngisiin asal yg kosong tsb, jadi ada juga 20an soal numerikal yang ga sempat kejawab ☹. Setelah waktunya numerikal habis dan move on ke logika & figural, saya menerapkan juga apa yang saya lakukan ke sub tes verba hahaha. Aduh kaco banget deh kalo diinget-inget.
Lanjut ke sub tes logika & figural. Pada sub tes ini saya pede banget karena saya bisa kerjakan dengan cukup lancar. Mungkin dari 70 soal yang ada, hanya sekitar 8 soal yang saya bingung apa jawabannya, dan berakhir isi asal XD. Nah dibandingkan dengan 2 sub tes sebelumnya , di sub tes ini bisa dibilang saya punya waktu lowong buat ngecek lagi jawaban sub tes ini. selain karena soalnya lebih sedikit, kalo kita udah terbiasa latihan pola gambar pasti cepat deh nemu jawabannya.
Setelah waktu habis, saya benar-benar pasrah dengan hasil tes-nya. Saya cuma bisa berdoa dan berserah pada Tuhan. Kurang lebih 1 minggu setelahnya, hasil TPA pun diumumkan, dan SAYA LULUS SKOR MINIMUM! YEAY PUJI TUHAN! Skor saya 598, walau jauh dibawah target dan sebetulnya tetap kecewa, tapi bersyukur masih bisa lolos hohoho. Lalu saya cek skor saingan saya (saya punya 2 saingan saat TPA), dan mereka ber2 lolos dengan nilai yang lumayan jauh diatas saya ☹ , kalau tidak salah 616 dan 612. Saya makin nelangsa saat cek detail nilai, skor numerikal dan figural saya lebih tinggi dari mereka ber2, yang bikin jatuh adalah VERBAL! ☹ sesuai ekspektasi siiih. Namun saya bersyukur masih bisa lolos dan mengetahui bidang yang menjadi kelemahan saya. Saya bertekad untuk lebih peka lagi terhadap bidang verbal dalam kehidupan sehari-hari (karena ada soal pas TPA yang menanyakan antonim dari Proyeksi, itu aja saya ga tahu haha. Selama ini cuma menggunakan kata tsb tanpa berpikir kritis mengenai akar kata dan padanan, antonim, dsb).
Tips & Trick TPA OTO BAPPENAS/ CPNS BAPPENAS
Pasang Target Skor & Managemen Tes
Menentukan target skor diatas nilai minimum adalah hal yang penting sebagai pemacu semangat dalam persiapan TPA. Apalagi mengingat kemungkinan hal buruk yang dapat terjadi, seperti pada kasus saya yang menemui banyak kendala dalam soal dan juga pengendalian diri dan waktu yang buruk. Pengendalian diri menurut saya penting karena emosi akan sangat berperan, sama halnya dengan saat saya meratapi bagian ljk verbal saya (kalau kamu sudah jago mengendalikan emosi, ya tp gpp juga kan mempersiapkan diri lebih lagi? 😊) . Ingat, kalau udah menemui kendala, segera move on. Karena waktu yang diberikan sangat singkat! (90 soal per 60 menit untuk sub tes verbal dan numerikal = 1 soal per 40 detik , dan sudah termasuk membulatkan ljk).
Latihan Soal
Nah latihan sangat penting. Saran saya, beli buku latihan soal TPA OTO BAPPENAS (walau ketika menghadapi ujian tidak akan semirip itu, tapi lumayan membantu), cari materi dan kumpulan soal pendukung di internet. Hapalkan urutan abjad juga penting, karena soal deret abjad lumayan banyak, kalau tidak salah ada 5 soal deh. Tapi saya mau mewanti-wanti, berdasarkan buku yang saya beli dan apa yang saya hadapi saat ujian, ada materi pada buku yang tidak diujikan, seperti pola angka dalam suatu diagram/bidang (beda dengan deret angka yah. Sepertinya ada lg deh tp lupa, nanti saya update kalau ingat, sekalian foto bukunya nanti yaah karena sudah disimpan di kardus mau pindahan kos hehe). Oh ya, kamu juga bisa cari contoh soal dan pembahasan TPA OTO Bappenas di Youtube yah.
Peka Dengan Kata Serapan, Istilah, Kata Asing Lainnya
Seperti yang sudah saya bilang diatas, bagian verbal mengujikan sinonim, antonim, padanan kata dengan kata yang sulit. Bahkan kalau boleh jujur, dari semua kata yang saya hapalkan, tidak ada satupun yang keluar dalam ujian. Maka dari itu, mulai dari sekarang yuk dibiasakan peka dengan sinonim/antonim/padanan kata dari kata serapan/istilah sehari-hari. Kalau kamu rajin, kamu bisa cicil-cicil “melahap” KBBI hahaha.
Lakukan Simulasi Ujian
Dengan durasi yang sangat bisa untuk bikin pegal-pegal dan pusing, maka saya anjurkan untuk lakukan simulasi, yaitu mengerjakan 250 soal dari 3 sub tes tersebut selama 3 jam.
Berikut saya sertakan materi yang saya gunakan untuk Belajar TPA.
Sekian sharing pengalaman saya mengenai SKB Tahap I Seleksi CPNS Bappenas 2018. Semoga dapat berguna bagi teman-teman. Selanjutnya saya akan bahas mengenai Psikotes dan Wawancara User yah. Jangan lupa tinggalkan jejak melalui kolom komentar 😊
Hallo ka, menarik ngikutin ceritanya, oh ya untuk tes selanjutnya psikotes dan wawancara seperti apa ka? 🙂
BalasHapusSemoga bermanfaat ya!
HapusTerimakasih Erni Nora yang telah berbagi pengalaman ini.... bermanfaat sekali sebagai persiapan mengahadapi test yg akan dimulai. Ini akan jadi pengalaman buat putri saya
BalasHapusSekali lagi terimakasih ya... Salam sukses selalu
Sama-sama Bapak/Ibu. Terima kasih, semoga sukses juga untuk putri-nya
HapusTerima kasih, Erni Nora. wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkwwkwk.
BalasHapusShare pengalaman kerjanya juga dong, Erni Nora.................................
BalasHapusdududuh maloe
HapusTerimakasih sekali infonyaa Erni Nora M S
BalasHapusKembali kasih
HapusHallo kak erni, terimakasih atas infonya. Sy daftar CPNS di Kementan nih, dan lanjut SKB. Salah satunya ada tes TPA. Barangkali kk erni mau berbagi buku TPA OTO BAPPENAS yg dulu kk pake😂 sy mau heheh.
BalasHapusWah selamat! Di Gramed isinya cenderung sama kok :D
HapusKak erni dulunya kuliah jurusan apa?
BalasHapusHallo Hadinda, saya kuliah jurusan teknik sipil
HapusKalo logika formal itu gmn mbak
BalasHapusNice sharing mba, btw model penilaian soal TPA nya apakah jika salah mengisi mendapatkan minus atau pengurangan nilai? Terimakasih...
BalasHapusDuh maaf baru membalas. Sudah lewat SKB TPA ya :( setahu saya tidak ada sistem minus.
Hapuskak mau tanya kenapa di bappenas antara planologi sm perencanaan wilayah kota dibedakan ya? Apakah jika ambil yang planologi tanpa ada alternatif jurusan pwk dan ijasah saya pwk bisa gagal dipemberkasan? makasih
BalasHapusHalo Dina. Saya udah tanya-tanya rekan kerja dan staf kepegawaian namun belum bisa menjawab pertanyaan kamu nih. Mungkin kalau ada penerimaan lagi, bisa ditanyakan ke panitia langsung yah.
HapusPermisi ito mau nanya, kalau misal aku tes TPA OTO Bappenas secara mandiri dgn bayar 380rb dan nantinya hasilnya udah keluar, sertifikatnya bisa ku pakai utk tes SKB CPNS itu (jdnya aku ga usah tes lg) atau aku pakai sertifnya utk lamar ke perusahaan2 bisa juga ya? Mohon pencerahannya tok. Atau ito juga selama tes TPA SKB itu bayar juga kah? Makasih tok
BalasHapusHalo. Untuk tahap TPA pada SKB harus ujian serentak, jadi tdk bisa pakai sertifikat yang sudah ada dan gratis. Sertifikat TPA biasanya bisa digunakan untuk mendaftar S-2, kalau untuk melamar kerja kurang tahu nih aku kak. Semoga menjawab ya
Hapus